Lagureligi Ungu bikin kamu menangis mengingat dosa. 1. Bila Tiba. Lagu ini menceritakan tentang kematian, dengan bahasa yang puitis, Ungu sukses menggambarkan proses sakaratul maut yang diselipkan pada bait awal. Selain itu, lagu “Bila Tiba” ini juga mengingatkan kita akan kematian yang bisa datang sewaktu-waktu dan tidak bisa dihindari. Waas aluka min fadlikal ‘adziim dan aku memohon kepada-Mu, dengan karunia-Mu yang besar kalau ini menjadi hak ku nanti, jadikan ini sebagai karunia dari-Mu yang luar biasa/istimewa Fainnaka taqdir wa laa aqdir Sesungguhnya Kau Maha Kuasa , sedangkan aku tidak punya kuasa Wa ta’lam wa laa a’lam dan Engkau Maha Mengetahui , sedangkan aku Allahmemang maha penyayang, terhadap hambanya yang bermasalah suruh memaafkan dan mendoakannya. Ada yang tahu dimana ayat ini? Mungkin kita yang lebih sadar memang dianjurkan untuk mendoakannya, karena dia yang bermasalah dialah yang sesungguhnya jadi korban. cash. Sungguh Allah telah menyusun miliaran mata rantai kehidupan diantara makhluk-makhluk-Nya. Tidak seekor nyamuk pun yang luput dari kemahatahuan-Nya. Semua terawasi dengan baik. Bahkan sehelai daun yang jatuh di tengah hutan belantara di negeri antah berantah pun terjadi atas kehendak-Nya. Segala sesuatu teratur sedemikian rupa, menunjukkan bahwa Dia lah Yang Maha Agung. Demikian pula halnya dengan perjalanan hidup kita. Allah SWT juga telah mengaturnya. Siapa diri kita, dimana kita berada . HIKMAH ALLAH MAHA TAHU DAN MENGINGINKAN YANG TERBAIK UNTUKMUBanyak orang yang berspekulasi dengan keberuntungan. Ada yang menspekulasikan hartanya pada keberuntungan dengan bermain judi. Ada yang berharap nasib baik datang dengan mendatangi paranormal, ada juga yang tidak melakukan apa-apa, berdiam diri dan menunggu ada hal baik yang mampir dengan sendirinya. Tak jarang kita menyaksikan hal-hal semacam itu di lingkungan hakekatnya, Allah tidak mengenalkan istilah beruntung pada hamba-Nya. Itu merupakan sebuah ujian. Suatu ketepatan peluang yang diberikan oleh-Nya dengan kemampuan kita untuk menyusup di celah-celah peluang tersebut. Bersyukurlah jika kita memperoleh sesuatu yang lebih dan bersabarlah jika kita masih belum mendapatkan apa yang diinginkan, meskipun kita telah berusaha sekuat tenaga. Pasti ada rahasia dabalik itu semua, karena Allah juga telah sebenarnya kita sekarang sedang memerankan suatu profesi dalam sebuah “drama” diatas panggung dunia ini. Setelah kita mengakhiri peran tersebut, kita akan kembali pada hakekat diri kita bahwa kita hanyalah seorang hamba Allah. Yang menjadi patokan sukses atau tidak adalah waktu yang telah kita jalani selama berperan diatas dunia. Semua itu akan ada balasan dari Yang Maha Adil. Tidak ada yang disia-siakan. Semuanya akan dipertanggungjawabkan dan memperoleh balasan yang Al-Baqarah ayat 216, Allah SWT berfirman“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” Allah tahu apa yang terbaik untuk kita . Dia tidak memberi apa yg kita inginkan , tapi dia memberi apa yg kita perlukan disaat yg terbaik untuk kita . Kadang-kadang kita menangis , kecewa . Kenapa Allah tak beri apa yg kita nak . Tapi sebenarnya Allah dah tetapkan yg lebih Terbaik untuk kita . 🙂 Jadi , jangan kecewa . Bila kita terpaksa melepaskan org yg kita sayang . Mungkin Allah sudah tetapkan jodoh yg lagi terbaik dari yg sebelumnya . Amin . 🙂 *Ikhlas dari hati yg kecil ini . Navigasi tulisan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tahun ini merasakan ramadan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Akhir tahun lalu suami mengajak kami sekeluarga pindah ke kampung halamannya di Banyuwangi setelah Sembilan tahun lamanya kami tinggal di Mojokerto. Tentu banyak penyesuaian diri yang harus kami lakukan, terutama saya. Tentu tidak mudah bagi saya dengan kondisi ini. Saya yang paling lama hanya seminggu berkunjung ke kampung halaman suami, kini harus menetap dan memulai hidup baru saya melihat status Whatsapp tetangga saya di Mojokerto. Warga perumahan sedang mengadakan acara buka bersama seperti tahun-tahun sebelumnya di depan rumah saya yang dulu. Tentu hati saya menjadi sedih lantaran rindu dengan rumah dan segala aktvitas ramadan dulu. Bukan berarti di kota baru ini tidak menyenangkan, tapi memang kenangan Sembilan tahun masih melekat saja. Belum lagi biasanya saat ramadan banyak kegiatan yang saya lakukan, mulai dari sibuk mengurus takjil di mushola, mengajar anak-anak sekitar perumahan mengaji, menjadi panitia buka bersama dan panitia zakat, juga sibuk berjualan kue lebaran. Hal - hal seperti itu belum bisa saya lakukan di kota ini, mengingat saya baru beradaptasi karena masih lima bulan pindah. Belum biasa dengan kondisi yang baru, belum banyak kenalan juga. Akan tetapi disisi lain di ramadan kali ini saya lebih produktif di hal lain. karena tidak berjualan kue, jadi bisa fokus beribadah. Bisa tadarus lebih lama, solat lebih lama, dan bisa full berbuka puasa di rumah bersama memang tujuan awal pulang kampung demi bisa dekat dengan orangtua dan merawat beliau, Insya Allah hidup di kota ini lebih berkah. Walaupun saya merasa kehilangan rutinitas yang lama, tapi disini juga Alhamdulillah lebih banyak dekat dengan Allah."Jika Allah mengambil darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya, maka Allah akan memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka akan memilikinya." Kadang kita merasa sedih dan tidak suka dengan apa yang kita alami, tidak sesuai dengan rencana yang kita rancang. Tapi Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Saya memang kehilangan tetangga-tetangga yang baik, kehilangan rejeki jualan kue lebaran, tetapi Allah maha tahu yang terbaik untuk hambanya. Di antara kesedihan yang banyak menimpa manusia adalah kondisi dimana seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak diharapkannya. Karena Allah telah berfirman"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." QS. Al-Baqarah 216.Allah membersamai kita dengan seseorang yang kita butuhkan untuk mendampingi dan menuntun kita untuk selalu dijalannya bukan dengan apa yang kita inginkan sesuai ego saja. Video Pilihan

allah maha tahu yang terbaik untuk hambanya