Untuklebih memahami pergaulan dalam sumber syariat islam, mari kita simak 15 ayat Al Qur'an tentang pergaulan dalam islam. 1. Allah Menciptakan Manusia Beraneka Ragam. Allah dengan kuasa Nya menciptakan manusia beraneka ragam, tidak ada dua orang yang mirip dalam segi apapun walaupun merupakan kakak adik atau saudara kembar.
Doaagar Diberi Kemudahan dalam Segala Urusan Mari kita lihat kalimat ini Allahumma yassirwala tuassir. Makna Allahumma Yassir Wala Tuassir dan Artinya Pad Kalimat dalam tulisan arabnya اللهم يسر و لا تعسر Allahumma Yassir Wala Tuassir mempunyai makna Ya Allah Permudahkan Urusanku Jangan Engkau Persulit.
Berbagaiinspirasi nama beserta artinya yang bisa kamu pilih untuk Si Kecil. -Laki Menurut Islam, Yuk Ikuti! Keluarga. Simak Seperti Apa Hukum Khotbah Nikah dalam Agama Islam Berikut Ini. Keluarga. 13 Hadis tentang Menghargai Waktu dan Keutamaannya, Salah Satunya Jangan Menyia-nyiakan Waktu! Keluarga. 10+ Keutamaan Salat Subuh Berjamaah dan
cash. Jakarta Waktu adalah salah satu bentuk nikmat pokok. Tanpa waktu, semua yang dimiliki tidak akan berarti. Saking pentingnya waktu, Allah Swt pun bersumpah atas nama waktu melalui beberapa ayat yang tertera dalam Al-Qur’an. Hasan Al-Bashri pernah mengatakan; Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Apabila waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang. Dilansir dari laman berikut adalah 3 hadis tentang pentingnya menghargai waktu; Jangan tertipu dengan waktu luang Nabi Muhammad bersabda "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Abdul Fattah bin Muhammad dalam Qimatuz Zaman Indal Ulama menjelaskan, kata "tertipu" dalam hadis ini bermakna merugi. Banyak manusia yang merugi karena nikmat sehat dan waktu luang. Ada orang yang sehat fisiknya, namun ia seakan tak punya waktu untuk persiapan akhirat karena terlalu sibuk dengan kehidupan dunia. Baca Doa Terhindar dari Virus Korona Ada pula orang yang punya cukup waktu untuk mempersiapkan akhirat, namun fisiknya sedang tidak sehat. Padahal, apabila memiliki keduanya, manusia dapat memanfaatkan waktunya untuk beribadah dan beramal saleh. Oleh karena itu, apabila diberikan nikmat sehat dan waktu luang, perbanyaklah ketaatan kepada Allah Swt. Sebab, masa sehat akan disusul sakit, dan waktu luang akan disusul kesibukan. Jagalah 5 perkara sebelum 5 perkara Rasulullah Saw pernah bersabda kepada seorang laki-laki dan menasihatinya; "Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." HR Nasai dan Baihaqi. Usia muda adalah masa emas dalam hidup, namun ia akan berlalu dan berganti tua. Sehat adalah nikmat terbesar, sebab saat sakit, seseorang akan kesulitan beraktivitas. Begitu pula dengan kaya dan waktu luang, berapa banyak orang yang mengharapkan keduanya. Lebih parah lagi, keempat perkara ini bisa hilang begitu saja dengan dicabutnya ruh dari badan. Lima perkara pertama ini harus dimanfaatkan, sebab, Allah Swt akan menanyakannya di akhirat kelak. Rasulullah Saw bersabda “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-Nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya." HR Tirmidzi. Usia umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70 Rasulullah Saw wafat dalam usia 63 tahun. Begitu pula dengan umatnya, beliau bersabda "Usia umatku Muslim antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya." HR Ibnu Majah dan Tirmidzi. Hanya sedikit saja orang yang melewati batas usia ini. Sekalipun diberi umur lebih panjang, Allah Swt sedikit demi sedikit mengambil nikmatNya dari manusia. Jika sudah seperti itu, tubuh akan mudah terserang penyakit, kekuatan fisik semakin berkurang, penglihatan mulai buram, kulit kian mengendur, rambut memutih, dan ingatan tak lagi tajam. Oleh karena itu, jangan sia-siakan waktu, sebab semua yang telah berlalu tak dapat kembali. Keterangan lebih lengkap, baca di sini. Sumber Disarikan dari beberapa hadis dalam Shahih Bukhari, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasai, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan Al-Baihaqi, dan keterangan dari Hilyatul Auliya wa Thabaqaatil Ashfiyaa karya Abu Nuaim al-Ashbahani, dan Qimatuz Zaman Indal Ulama karya Abdul Fattah bin Muhammad.
Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk merefleksikan diri terhadap penggunaan waktu agar lebih manfaat dan berfaedah, tidak malah sia-sia dan tidak berguna. Khutbah Jumat ini mengingatkan bahwa waktu adalah karunia yang telah dianugerahkan pada manusia untuk dipergunakan sebaik-baiknya. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul " Khutbah Jumat Pentingnya Menghargai Waktu". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ يَحْشُرُنَا فِي الْمَحْشَرِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْجَبَّارُ وَأَشْهَدُ اَنَّ حَبِيْبَنَا وَ نَبِيَّنّا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Segala puji merupakan milik Allah swt, Tuhan semesta alam. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat. Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah kepada-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu. Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik alaih. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin. Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya. Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak akan pernah kembali dan terulang. Waktu tidak dapat dibeli. 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau berkurang. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt. Waktu terus melaju begitu cepat. Tak terasa, kita sudah berada di penghujung tahun 1443 H dan siap untuk memasuki tahun baru 1444 H. Pergantian tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk kita menata ulang dalam pemanfaatan kita terhadap waktu. Barangkali, kita telah banyak menyia-nyiakan waktu di tahun-tahun belakangan, kita harus mengubahnya agar lebih bermanfaat. Kerap kali kita menyepelekan waktu begitu saja. Baru setelah berlalu, kita menyesalinya. Misalnya saja, kita tentu sering mengatakan, “Nanti.” Penanti-nantian ini tentu sebetulnya dapat merugikan kita sendiri. Padahal, kesempatan tidak akan datang dua kali. Sekalipun ada kesempatan serupa yang datang di waktu lain, tentu memiliki nilai yang berbeda dengan kesempatan pertama. Sedemikian pentingnya waktu ini sampai-sampai Allah swt bersumpah dengan nama-nama waktu. Hal itu tampak dalam awal beberapa surat Al-Qur’an pada juz 30, Wal ashri, Wal laili, Wan nahari, Wad dluha, dan seterusnya. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Saking berharganya waktu, orang Barat menganalogikannya dengan emas. Sebagaimana kita ketahui, emas merupakan logam mulia yang memiliki harga tertinggi. Artinya, waktu memiliki harga paling tinggi dari apapun. Lebih dari itu, orang Arab memiliki pepatah yang sangat baik untuk mengingatkan kita agar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Bagi mereka, waktu itu diibaratkan sebilah pedang. Jika kita tidak bisa menggunakannya, justru kita sendiri yang bakal ditebas olehnya. Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua, mulai hari ini kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan dan aktivitas yang positif dan produktif, yang memberikan manfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Sebab, Rasulullah saw telah mengingatkan kita semua, bahwa baiknya seseorang itu paling tidak adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuknya. مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيْهِ Artinya “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR Tirmidzi, Ibnu Majah Terlebih, dalam kaitannya dengan waktu itu, manusia disebut merugi karena telah menyia-nyiakan umurnya. Apalagi waktu tersebut digunakan untuk melakukan maksiat. Disebutkan dalam Tafsir Al-Shawi, hal tersebut merupakan kerugian yang betul-betul nyata. Seharusnya karunia waktu dalam hidup ini digunakan semaksimal mungkin untuk hal-hal positif, khususnya untuk menjalankan misi utama diciptakannya manusia ke dunia yakni untuk beribadah kepada Allah swt. Allah berfirman وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ Artinya "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku". Ad-Dzariyat56 Semoga Allah swt menghindarkan kita dari perilaku menyia-nyiakan waktu, terlebih menggunakannya untuk bermaksiat sehingga menjadi orang yang rugi. Karenanya, kita semua berharap, Allah swt dapat memberikan petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita untuk dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, semaksimal mungkin dalam rangka bertakwa kepada-Nya. Dengan begitu, kita semua mudah-mudahan termasuk dalam golongan manusia yang beruntung. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ Syakir NF, alumnus Pondok Buntet Pesantren Cirebon
Kumpulan Hadits Tentang Menghargai Waktu Sebagai umat muslim , kita harus senantiasa mengisi kegiatan sehari-hari dengan kebaikan. Seringkali, kita lupa akan hal tersebut, sehingga tak jarang menyia-nyiakan waktu tersebut. Waktu termasuk salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Bahkan, Allah SWT pernah bersumpah dengan menggunakan waktu di dalam surat Al-Asr وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ Wal-aṣr, innal-insāna lafī khusr Artinya “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian.” QS Al-Asr 1-2 Pada hakikatnya, waktu bagi manusia adalah umurnya sendiri. Saat waktu berlalu, maka usianya pun semakin berkurang. [ Lihat Juga Artikel 3 Macam Bentuk Kedzaliman Yang Harus Dihindari ] Rasulullah SAW sering memperingatkan umatnya tentang waktu. Salah satuya dengan beberapa hadits tentang menghargai waktu, diantaranya Jangan Tertipu dengan Waktu Luang Rasulullah SAW bersabda نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ Artinya “Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah Oleh karena itu, apabila diberikan nikmat sehat dan waktu luang, perbanyaklah ketaatan kepada Allah SWT. Sebab, masa sehat akan disusul sakit, dan waktu luang akan disusul kesibukan. Jaga 5 Perkara sebelum 5 Perkara Hadits tentang menghargai waktu selanjutnya adalah saat Rasulullah SAW pernah bersabda kepada seorang laki-laki, dan menasihatinya اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ Artinya “Jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu.” HR Nasai dan Baihaqi Lima perkara pertama ini harus dimanfaatkan, sebab, Allah SWT akan menanyakannya di akhirat kelak habis dipakai untuk apa waktu tersebut. [ Baca Juga Rekomendasi Percetakan Alquran ] Usia Umat Nabi Muhammad antara 60 sampai 70 Tahun Rasulullah SAW wafat dalam usia 63 tahun, begitu pula dengan umatnya. Terkait dengan hal tersebut, beliau bersabda أَعْمَارُ أُمَّتِى مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إِلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ Artinya “Usia umatku Muslim antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit sekali dari mereka yang melewatinya.” HR Ibnu Majah dan Tirmidzi Disebutkan pula bahwa hanya sedikit orang yang melewati batas usia ini. Tapi jika diberi umur lebih panjang, Allah SWT sedikit demi sedikit akan mengambil nikmat-Nya dari manusia. Nikmat dari Allah SWT Rasulullah SAW bersabda نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس, الصحت و الفراغ Artinya “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” HR Muttafaqun alaih Karena waktu adalah nikmat dari Allah SWT, sudah seharusnya tidak menyia-nyiakannya dengan berbuat hal-hal yang tidak berfaedah. Karena waktu tidak dapat diputar kembali. Meninggalkan yang Tidak Bermanfaat Hadits dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda من حسن إسلام المرء تركه ما لا يعنيه Artinya “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR Tirmidzi, Ibnu Majah [ Baca Juga Artikel Mencari Amal Saleh ] Jadilah Orang Asing di Kehidupan Dunia Rasulullah SAW bersabda; عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُسَبِيْلٍ وَكاَنَ ابْنُ عُمَرُ يَقُوْلُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ رواه البخاري. Artinya “Dari Abdullah bin Umar ia berkata Rasulullah SAW memegang kedua pundakku seraya bersabda, Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’ Ibnu Umar berkata Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu melakukan sesuatu hingga pagi hari datang. Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu melakukan sesuatu hingga sore datang. Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” HR Bukhari Tertarik untuk memesanan alquran custom di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami. Kontak Penerbit Jabal Admin 1 0853 1512 9995Admin 2 0878 2408 6365Alamat Jl. Desa Cipadung No 47 Cibiru Bandung Jawa Barat, Indonesia Baca Juga Artikel Lainnya 3 Macam Bentuk Kedzaliman Yang Harus Dihindari Al Quran Wakaf Hindari Kekerasan Emosional Pada Si Kecil Hukum Membentak Anak Dalam Islam Jumat Berkah, Jangan Lupa Untuk Mencari Amal Saleh Penyebab Gelisah Salah Satunya Karena Banyak Dosa Percetakan Al Quran Teladan Rasulullah Menjadi Kepala Keluarga
hadits tentang menghargai waktu beserta arabnya